Kisah Anak Muda Yang Tak Jadi Dicabut Nyawa Oleh Malaikat Maut
https://coretanmalaysiaterkini.blogspot.com/2015/01/kisah-anak-muda-yang-tak-jadi-dicabut.html
Gambar sekadar hiasan
Sebuah kisah yang akan membuka mata kita tentang kebesaran Allah Taala yang tiada tolak bandingnya. Hayati kisah ini dan sama-sama kita mengambil pengajaran dari cerita ini.
Kematian adalah hak Allah SWT, tanpa mampu kita menolaknya secara apapun jika Allah berkehendak, dan juga maju mundurnya kematian adalah hak Allah SWT.
Tetapi, ada satu perkara yang mampu membuat kematian di tunda oleh-Nya. Lalu bagaimana caranya dan mengapa itu boleh terjadi? Berikut ini sebuah contoh kisah yang benar–benar terjadi pada masa zaman nabi Ibrahim A.S.
Suatu hari, Malaikal Maut mendatangi Nabi Allah Ibrahim, dan bertanya, “Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”
“Yang anak muda tadi maksudnya?” tanya Ibrahim. “Itu sahabat sekaligus muridku.”
“Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya esok pagi.”
“Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai esok pagi.” Habis berkata seperti itu, Malaikal Maut pergi meninggalkan Nabi Allah Ibrahim.
Hampir saja Nabi Allah Ibrahim tergerak untuk memberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam itu juga dan memberitahu tentang kematian anak muda itu esok. Tapi langkahnya terhenti. Nabi Allah Ibrahim memilih ‘kematian’ tetap menjadi rahsia Allah.
Esok paginya, Nabi Allah Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahawa anak muda tersebut tetap dapat melangsungkan pernikahannya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabi Allah Ibrahim masih melihat anak muda ini panjang umurnya.
Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabi Allah Ibrahim bertanya kepada Malaikal Maut, apakah dia berbohong tempoh hari sewaktu menyampaikan bahawa anak muda itu umurnya tidak akan sampai esok pagi?
Malaikal Maut menjawab bahawa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi Allah menahannya.
“Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?”
“Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau masih melihatnya hidup.”
Kematian memang di tangan Allah. Justeru itu, memajukan dan memundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu melalui kalam Rasul-Nya, Muhammad SAW bahawa sedekah itu boleh memanjangkan umur. Jadi, bila disebut bahawa ada sesuatu yang dapat menunda kematian, itu adalah sedekah.
Maka, tengoklah kanan kiri anda, lihat–lihatlah sekeliling anda. Bila anda menemukan ada satu dua kesusahan di depan mata anda. Maka sesungguhnya andalah yang perlu menghulurkan pertolongan. Karana siapa tahu kesusahan itu ditampakkan oleh Allah untuk memanjangkan umur anda. Apakah anda bersedia menolongnya atau tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur anda.
Tidak ada seorang pun yang mengetahui bila ajalnya akan tiba. Dan, tidak seseorangpun yang mengetahui dalam keadaan apa ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang umur, malahan memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik.
Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah? Sedangkan kalau seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut dalam keadaan husnul khatimah.
Mudah–mudahan Allah berkenan memanjangkan umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk mengejar keampunan dan redha Allah dan mengubah segala kelakuan kita, sambil mempersiapkan kematian yang pasti datang.
Wallahualam.
loading...
MOHON BANTU LIKE JIKA ANDA SUKA ARTIKEL INI